Kamis, 30 Juni 2011

Teknologi Tepat Guna dan Produk Tepat Guna


Suatu definisi  TNC yang sangat luas dikemukakan oleh United Nations on Economic and Social Council ( UNESC ) yakni “semua perusahaan yang mengendalikan aset-aset , pabrik-pabrik, tambang-tambang, alat-alat kantor dan sejenisnya di dua negara atau lebih”. Namun demikian, biasanya istilah tersebut terbatas bagi perusahaan-perusahaan yang mengendalukan produksi paling tidak di satu Negara asing ( Hoot & Young, 1979 ). Istilah tersebut kadang kala dikualifikasikan melalui penetapan bahwa perusahaan-perusahaan harus memiliki suatu tingkat yang minimum dari kegiatan luar negerinya, dalam jumlah Negara tempat TNC tersebut beroperasi atau proporsi produksi, asset-aset atau tenaga kerja ( employment ) di luar negeri, dan sebagai konsekuensinya TNC tersebut semestinya mempunyai suatu ukuran minimum tertentu. Oleh karena itu, sebagai misal, The Harvard Business School Multinational Enterprise Project mendefinisikan suatu perusahaan AS sebagai suatu perusahaan multinasional jika perusahaan tersebut terdaftar dalam 500 perusahaan terbesar dalam majalah fortune dan mempunyai cabang-cabang di enam Negara atau lebih.
Kelompok pro TNC
1.      Kaum neo klasik
Hampir semua pendukung investasi asing ( TNC ) mendasarkan alasannya pada teori ekonomi neo klasik. Para tokohnya adalah : Reuber, Vernon, Rugman, dan Balasubramanyam.
            Inti pemikirannya : pertama, mereka menganggap bahwa TNC merupakan pengalokasian sumberdaya yang efisien secara internasional sehingga akan memaksimumkan kesejahteraan dunia. Dan yang kedua adalah bahwa mereka percaya bahwa investasi langsung dari TNC adalah superior dari semua alternatif yang baik ( feasible )
2.      Kaum neo fundamentalis
Para tokoh neo fundamentalis ini adalah : Warren, Emmanuel, dan Schiffer.
Tesis utama kelompok ini pengaruh imperialisme terhadap NSB adalah progresif, dalam artian bahwa imperialisme bisa membangun kekuatan-kekuatan produktif di NSB. Kelompok ini mengatakan bahwa investasi asing swasta di NSB secara ekonomis bermanfaat jika terlepas dari tindakan-tindakan pengadilan pemerintah dan investasi tersebut harus dianggap bukan sebagai penyebab ketergantungan tetapi lebih sebagai alat untuk memperkuat dan difersifikasi dari Negara tuan rumah oleh karena itu ia akhirnya akan mengurangi ketergantungan dalam jangka panjang.
Kelompok ini mendukung tiga asumsi utama dari pandangan kaum neo klasik mengenai investasi asing yaitu pertama, modal asing dipandang sebagai pelengkap bagi modal local bukan menggantikan usaha-usaha pribumi. Kedua peningkatan persaingan internasional terutama diantara TNC-TNC manufaktur, yang telah meningkatkan kekuatan tawar-menawar ( Bargaining Power ) dari NSB memungkinkan NSB tersebut untuk mengurangi penerimaan monopoli TNC-TNC tersebut dan untuk mendapatkan teknologi ( Transfer of Technology ). Akhirnya, TNC dianggap bukan hannya sebagai penambahan sumberdaya local yang sudah ada tetapi juga membangkitkan suberdaya local tambahan atau meningkatkan penggunaan sumberdaya yang sebelumnya belum dimanfaatkan.
Peranan TNC dalam perekonomian dunia ada 2 cara yang pertama adalah secara kuantitatif yakni menyoroti ukuran besarnya perusahaan-perusahaan tersebut dan pengaruh mereka terhadap produksi dunia,investasi asing,penciptaan teknologi,keuangan dan perdagangan. Yang kedua adalah secara kulitatif yakni melihat pertumbuhan TNC sebagai suatu proses yang kaitanya dekat sekali dengan system kapitalis

Kelompok anti TNC

·         Kaum Global Reach
Para tokoh dari kelompok ini adalah Barnet & Muller,Streeten,Lall,Helleiner,Newfarmer, pandangan mereka menganggap TNC sebagai salah satu penyebab terpenting dari adanya ketidak sempurnaan pasar jadi bukan sebagai perusahaan yang bisa merangsang persaingan untuk terciptanya efisiensi.yang kedua TNC dianggap sering mengganti (substitute) bukan melengkapi (complement) factor-faktor produksi local.
·         Kaum Neo Imperialis
Para tokoh dari kelompok ini adalah Baran,Sweezy,Magdoff,Girvan,Sunkel,dan Frank.Inti pemikiran kelompok mereka menganggap TNC merupakan penyebab lahirnya monopoli-monopoli di dunia dan yang kedua invetasi asing di LDC berperan sebagai ‘penghalang pembangunan’ atau ‘pembangunan keterbelakangan’
Teknologi tepat guna
 kelompok non-Marxis mendefinisikan ketepat-gunaan dalam arti aspek material yang menyangkut teknik tersebut.ini dapat di definisikan baik secara sempit dalam arti proposi factor produksi (menurut Neo Klasik) atau secara lebih luas dengan memasukan variable-variable tambahan seperti skala produksi dan jenis produksi. Sementara itu bagi Neo-fundamentalis teknologi tepat guna adalah teknologi maju,sedangkan menurut kelompok Neo-imperialis malah mempertanyakan “tepat-guna untuk siapa?”, dan mereka berkesimpulan bahwa teknologi sosialis lah yang tepat guna untuk NSB.
Apakah suatu teknik akan tepat guna ataukah tidak tergantung kepada kisaran yang tersedia (teknologi yang sudah ada ),pemilihan teknik-teknik tertentu oleh TNC,dan adaptasi teknik-teknik tersebut.Kaum Neo Klasik memandang bahwa suatu kisaran teknik produksi ada seperti yang di lukiskan kemungkinan-kemungkinan subtitusi antara modal dan tenaga kerja di bawah keadaan pasar persaingan sempurna perusahaan-perusahaan memilih kombinasi modal dan tenaga kerja yang optimal pada suatu tingkat biaya factor-faktor produksi relative.pemilihan teknik-teknik yang sangat padat modal ( capital-intensive ) biasanya di hubungkan dengan adanya campur tangan pemerintah. Secara lebih khusus,kebijaksanaan – kebijaksanaan yang memurahkan biaya modal atau meningkatkan biaya tenaga kerja di anggap sebagai factor utama yang membatasi rangsangan untuk mengunakan teknik – teknik yang lebih padat tenaga kerja ( labour-intensive). Factor kedua adalah juga terletak pada pintu pemerintah Negara tuan rumah yakni tidak adanya persaingan di pasar-pasar NSB yang disebabkan oleh factor tingginya tingkat proteksi (tarif).
Pendekatan Global Reach menegaskan bahwa sifat perubahan teknologi di Negara-negara kapitalis maju menunjukan bahwa kisaran teknik yang tersedia adalah lebih sempit ketimbang anggapan kaum Neo klasik. Sesungguhnya beberapa industry cenderung mempunyai kekakuan-kekakuan teknis yang membatasi lingkup pebggantian modal untuk tenaga kerja.namun demikian walaupun ruang lingkup pilihan teknik-teknik yang menggunakan TNC adalah menyimpang (bias) dari teknik-teknik yang paling tepat guna bagi NSB.
Ada 3 penyebab yang saling berkaitan dalam menilai kegagalan TNC untuk menggunakan teknik-teknik yang lebih tepat guna.pertama,sering disebutkan bahwa satu diantara penyebab utama dari keuntungan TNC yang memungkinkan mereka untuk tumbuh adalah pemilikan mereka akan teknologi maju yang bisa di terapkan hanya degan sedikit penyesuain di daerah yang berbeda. Oleh karena itu tidaklah bisa diharapkan bahwa mereka ( TNC ) akan melakukan perubahan-perubahan yang biayanya mahal hanya untuk menyesuaikan diri dengan pasar yang relative kecil di NSB,atau mengambil manfaat dari perbedaan biaya tenaga kerja yang hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari biaya total produksi.
Penyebab kedua adalah kekuatan pasar TNC yang memungkinkan mereka untuk mengalihkan biaya yang tinggi dari teknologi yang tidak tepat guna tersebut kepada konsumen di NSB. Dan penyebab yang ketiga adalah bahwa jika suatu bentuk produk telah ditentukan maka hanya ada sangat sedikit pilihan teknik, sehingga TNC-TNC yang ingin memasarkan produk-produk internasional mereka mungkin terkendalai secara ketat dalam memilih teknik-teknik yang tepat guna. Suatu maslah yang, baik pendekatan Neo Klasik maupun Global Reach,sepakat adalah kepercayaan kepada otomalitas dari perekonomian kapitalis yang kompetitif.teknik-teknik yang dibahwa optimnal yang digunakan di NSB timbul karena adanya ketidaksempurnaan pasar yang secara eksogenous disebabkan oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah secara endogenous disebabkan kekuatan monopoli dari TNC itu sendiri
Produk Tepat Guna
Berkaitan dengan perdebatan tentang teknologi tepat guna adalah produk tepat guna (appropriate) menurut kelompok Global Reach dan Non Imperialis, TNC cenderung untuk memproduksi produk-produk mewah yang hanya bisa dijangkau oleh kaum elite local sementara untuk mereka sendiri (TNC) mengabaikan kebutuhan pokok (basic needs) dari sebagaian besar penduduk sebagai akibatnya TNC tersebut dianggap ikut memelihara ketidak merataan pendapatan. Tanggap terhadap kritik tersebut dating dari kelompok pro TNC,baik Neo Klasik maupun Neo Fundamentalis. Mereka mengatakan bahwa permasalahannya adalah terletak pada stuktur distribusi di NSB namun demikian,bisa juga diterima suatu anggapan dasar bahwa TNC terutama sekali berproduksi untuk kelompok kecil elite NSB dan dalam melakukan itu mereka meremehkan perembesan dampak TNC tersebut. Dalam kenyataanya internasional modal cenderung untuk menyeragamkan (standardize) pola konsumsi dari sebagian besar penduduk dunia bukan produksi mobil atau TV berwarna saja yang mempunyai dampak terhadap konsumsi NSB tetapi pengenalan coca-cola,susu kaleng bayi, rokok-rokok gaya Amerika juga menjangkau konsumen pendapatan rendah.
Lebih dari itu kelompok Global Reach mengajukan suatu alas an yang lebih canggih untuk mendukung pandangan bahwa produk TNC adalah tidak tepat guna untuk NSB. Hal ini hamper sama dengan pendapatan bahwa teknologi produksi yang digunakan oleh TNC adalah tidak tepat guna. Mereka mengatakan bahwa produk-produk baru yang dikenalkan di Negara maju cenderung semakin menekankan kepada karakteristik produk suatu masyarakat pendapatan-tinggi (mewah) sebagai lawan dari pendapatan-rendah (kebutuhan pokok). Ini membuat teknologi produksi cenderung untuk semakin padat modal sepanjang waktu.
Pengenalan produk-produk baru di NSB bisa menyebabkan penurunan kesejahteraan konsumen yang berpendapatan rendah jika hal tersebut melibatkan penggatian produk yang sudah ada yang karakteristiknya lebih berorientasi kepada kebutuhan pokok daripada barang mewah. Terhadap pendapat ini kita dapat mengatakan bahwa secara umum produk-produk baru tersebut memperluas pilihan konsumen.dan bukti-bukti empiris menunjukan bahwa pengenalan produk-produk baru tersebut secara umum memang memperluas pilihan konsumen.




faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.


FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:

1. Faktor ekonomi

• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-hal yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka tidak memilikinya."

• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.

Nurskse: "Makna pembentukan modal adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi yang mendesak, tetapi mengarahkan sebagian daripadanya untuk pembuatan barang modal, alat-alat dan perlengkapan, mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan peralatannya."

Kuznets: "rasio modal output marginal atau ICOR (incremental capital-output ratio; incremental = marginal) memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi modern".
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.

Dalam pertumbuhan ekonomi modern, wiraswastawan tampil sebagai organisator dan pengambil resiko diantara ketidakpastian. Schumpeter: "wiraswastawan tidak perlu seorang kapitalis, tapi berfungsi melakukan pembaruan (inovasi)." Contoh revolusi industri di Inggris.

• Kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru. Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.

Kuznets: lima pola penting pertumbuhan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi modern, yaitu
(1) penemuan ilmiah,
(2) invensi,
(3) inovasi atau pembaruan,
(4) penyempurnaan,
(5) penyebarluasan penemuan.

• Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi perkembangan ekonomi. Pembagian kerja à perbaikan kemampuan produksi buruh à buruh lebih efisien à menghemat waktu à mampu menemukan mesin baru à produksi meningkat.

2. Faktor non-ekonomi

• Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat membawa ke arah penalaran (reasoning) dan skeptisisme à menanamkan semangat baru dan memunculkan kelas pedagang baru à menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial à orang dibiasakan menabung dan berinvestasi dan menikmati resiko untuk memperoleh laba. Lewis: "hasrat untuk berhemat", memaksimumkan output untuk input tertentu.

• Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara ybs.

Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara berkembang.

• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan hukum mendorong kewiraswastaan.

Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi negara terbelakang.